Wacana dan kesadaran tentang ECO ART menjadi tema dan pembahasan krusial bagi negara-negara ASEAN pada dekade terakhir ini. ISI Yogyakarta telah mengawali inisiatif gagasan penting ECO ART pada bulan Oktober 2015, dengan mengundang pembicara dari Silpakorn University Thailand dan UiTM shah alam Malaysia. Agenda pertama di ISI Yogyakarta membuahkan kesadaran baru akan pentingnya posisi perguruan tinggi Seni negara-negara ASEAN dalam memberi kontribusi kultural dan sosial untuk dunia. Malaysia pun tak kalah cepat merespon peluang strategis di wilayah ASEAN, pada tanggal 10-13 Mei 2016 (belum genap setahun dari penyelenggaraan perdana di ISI Yogyakarta), UiTM Shah Alam mengundang beberapa perguruan tinggi seni strategis negara ASEAN dalam event the ASEAN Arts and Design Symposium Workshop (ANDES 2016).
ISI Yogyakarta mewakilkan dua pembicara yaitu Dr.Suastiwi,M.Des dan Wiwik Sri Wulandari, M.Sn.(saya), sedangkan Silpakorn University mewakilkan 3 pembicara, Cambodia mewakilkan 1 peserta dari Royal Art Academy of Cambodia. Selebihnya 2 pembicara dari tuan rumah yaitu UiTM shah alam Malaysia. Pada agenda kedua, tahun 2016 membahas issue strategis pentingnya Transformative Art and Design based on ECO ART sebagai proses penting dalam menerapkan ilmu seni di masyarakat. Seni Rupa dan desain memiliki peran dalam menjawab persoalan sosial, lingkungan hidup. Namun diperlukan kolaborasi dan sinergi dari bidang ilmu lain dan masyarakat itu sendiri, sehingga manfaatnya lebih dirasakan publik. (Penulis: Wiwik S.Wulandari 2016).
ISI Yogyakarta mewakilkan dua pembicara yaitu Dr.Suastiwi,M.Des dan Wiwik Sri Wulandari, M.Sn.(saya), sedangkan Silpakorn University mewakilkan 3 pembicara, Cambodia mewakilkan 1 peserta dari Royal Art Academy of Cambodia. Selebihnya 2 pembicara dari tuan rumah yaitu UiTM shah alam Malaysia. Pada agenda kedua, tahun 2016 membahas issue strategis pentingnya Transformative Art and Design based on ECO ART sebagai proses penting dalam menerapkan ilmu seni di masyarakat. Seni Rupa dan desain memiliki peran dalam menjawab persoalan sosial, lingkungan hidup. Namun diperlukan kolaborasi dan sinergi dari bidang ilmu lain dan masyarakat itu sendiri, sehingga manfaatnya lebih dirasakan publik. (Penulis: Wiwik S.Wulandari 2016).
Peserta symposium dan workshop ECO ART di UiTM shah alam Malaysia 2016
Wiwik Sri Wulandari sebagai pembicara symposium ANDES 2016
Wiwik Sri Wulandari di KLCC Malaysia 2016
Wiwik Sri Wulandari,M.Sn. dan Dr.Suastiwi,M.Des. di KLCC Malaysia 2016
No comments:
Post a Comment