Wiwik S. Wulandari,
Stop Food Over Consumption,
Acrylic on canvas (painting),
60x80cm, 2021
Karya ini telah dipamerkan dalam Agenda International Art Exhibition Lakar Wanita, Sinergy To Define Glory 2021, University Teknologi MARA Malaysia (UiTM) dan ISI Yogyakarta 12 - 30 Oktober 2021, Galeri RJ Katamsi ISI Yogyakarta dan secara online melalui:
Sedangkan webinar mengenai ide-ide karya dapat disaksikan melalui link berikut:
Karya ini hendak merefleksikan dan mengkritisi persoalan produksi konsumsi dalam
konteks makanan minuman sebagai nutrisi yang mempengaruhi kesehatan manusia pada
era teknologi industri dan media yang serba instan ini. Hal ini disebabkan antara lain sejak
adanya industrialisasi makanan, produksi massal makanan dengan menggunakan
pengawet kimia, gula, garam, lemak berlebih, pewarna buatan, residu insektisida dan
bahaya pestisida pada produksi pertanian, demi memenuhi kebutuhan produksi konsumsi
masyarakat yang berjangka waktu panjang atau awet.
Karya ini telah dipamerkan dalam Agenda International Art Exhibition Lakar Wanita, Sinergy To Define Glory 2021, University Teknologi MARA Malaysia (UiTM) dan ISI Yogyakarta 12 - 30 Oktober 2021, Galeri RJ Katamsi ISI Yogyakarta dan secara online melalui:
Sedangkan webinar mengenai ide-ide karya dapat disaksikan melalui link berikut:
Kasus pembalakan liar (illegal logging) dengan cara penebangan pohon hutan secara liar dan berlebihan ini telah banyak
mengakibatkan kerusakan hutan berupa tanah longsor dan bahaya banjir, namun juga pengurangan stok karbon, degradasi
keanekaragaman hayati, penurunan kualitas air dan dapat berimplikasi pada perubahan iklim. Di Kalimantan, Indonesia salah
satunya mengalami hilangnya habitat Orangutan yang terancam punah akibat penebangan liar yang terus-menerus.
Kebakaran hutan akibat aksi penebangan liar ini mengurangi sumber air hutan dan menyebabkan sungai yang memasok air
minum menjadi kering. Hutan yang hancur membutuhkan waktu empat dekade untuk pulih kembali sedangkan spesies yang
punah akan hilang selamanya.
Wiwik S. Wulandari,
title: Behind the Mask,
Ink on Canvas(painting),
80x70cm,
2013
Karya ini telah dipamerkan dalam Pameran Seni Rupa Dosen ITB dan Dosen ISI Yogyakarta yang diselenggarakan di Galeri RJ Katamsi ISI Yogyakarta tahun 2013. Karya ini merupakan refleksi tentang kemanusiaan, dimana manusia dalam kehidupan selalu ingin menampilkan yang indah, menarik, cantik bahkan raut kebahagiaan untuk menutupi kesedihan, sisi keburukan atau persoalan-persoalan dan beban-beban hidup yang dideritanya. Seperti halnya manusia yang hidup di era online, semakin terwadahi untuk mengekspresikan yang manis-manis dan indah saja dengan mengesampingkan kekurangan atau kekurangsempurnaannya. Mask atau topeng di sini juga berarti lebih luas, sebagai dimensi layar atau media sosial atau ruang untuk menampilkan diri secara lebih umum.
Wiwik S. Wulandari,
Pertiwi Pemulih Negri,
linocut on paper (printmaking),
30x42cm, 2020
Karya ini telah dipamerkan dalam Pameran Seni Nasional "Kembang Kertas Sejagat Mewangi Nusantara" (KKSMN) 2020 secara online yang dapat diakses di
sedangkan untuk akses lebih khusus melihat karya-karya saya dapat diklik melalui: http://kembangkertas.garasiseni10.com/wiwik-sri-wulandari/
Ide karya ini lebih dimotivasi karena kasus pandemi covid 19 secara mendunia yang telah berdampak tidak hanya di Indonesia tetapi juga secara global.
Karya ini telah dipamerkan dalam Pameran Seni Nasional "Kembang Kertas Sejagat Mewangi Nusantara" (KKSMN) 2020 secara online yang dapat diakses di
sedangkan untuk akses lebih khusus melihat karya-karya saya dapat diklik melalui: http://kembangkertas.garasiseni10.com/wiwik-sri-wulandari/
Ide karya ini lebih dimotivasi karena kasus pandemi covid 19 secara mendunia yang telah berdampak tidak hanya di Indonesia tetapi juga secara global.